Showing posts with label lain lain. Show all posts
Showing posts with label lain lain. Show all posts

Thursday 17 October 2013


Trend teknologi blackberry semakin disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Menindaklanjuti kesedihan teman yang merasa tertipu membeli blackberry yang katanya baru ternyata rekondisi alias barang bekas yang disulap seolah-olah menjadi baru. Juga beberapa kasus yang sama berdasarkan informasi dari internet maraknya blackberry imitasi. Berikut ini saya sharing beberapa informasi dari sumber terpercaya Tips Membeli BlacBerry agar tidak tertipu :
  1. Pastikan BlackBerry anda beli di tempat yang aman, terpercaya dan bergaransi, ingat disini bukan berarti kantor polisi lho. Tapi pastikan garansinya dan alamat toko distributornya. 
  2. Lihat kondisi BlackBerry yang dijual, pastikan membeli BlackBerry yang masih fresh. Misalnya : dengan memastikan segel kardus kemasan. 
  3. Kalaupun anda terpaksa membeli BlackBerry di luar negeri maka pastikan kalau BlackBerry anda sudah di unlocked.
  4. Diraba, Diterawang dan Dicium karena BlackBerry yang benar-benar baru pasti ada bau metal bercampur kulit dan baunya pun khas seperti bau mobil baru. J 
  5. Untuk mengecek benar-benar baru atau tidak maka lakukan hal berikut ini: Klik icon “Options”,scrool down lalu klik di “Status” dan ketik “BUYR” maka akan muncul lifetime dari BlackBerry tersebut.
  6. Perhatikan PIN dan IMEI di BlackBerry harus sama dengan PIN dan IMEI di dus-nya, ini untuk menghindari PIN dan IMEI kloning. note: PIN 2xxxxx adalah BlacBerry GSM, PIN 3xxxxx adalah BlackBerry CDMA, PIN 6xxxxx adalah BlackBerry Connect
  7. Jangan mudah tergiur dari iklan-iklan yang menjual BlackBerry dengan harga yang murah dan ga masuk akal.
  8. Bagi yang belum pernah memakai BlackBerry maka ajaklah orang terdekat anda untuk ikut sebagai pendamping dan komentator dari BlackBerry yang akan anda tebus.
  9. Lakukan pengetesan dengan mencoba melihat contact dan memory-nya yang semuanya pasti masih fresh
  10. Terakhir, ya siapkan sejumlah uang untuk membeli blackberry yang anda incar..
Semoga Manfaat..

Hario Bisnis Partner | Hario Business Partner | Peluang Usaha Terbaru | 4jovem | Bisnis 4jovem
Obat Diet Cepat | Obat Pelangsing alami | Obat Jantung Koroner | Obat Stroke herbal
Peluang Usaha Terbaru 2016
Green World Indonesia | MLM Terbaru 2016 | stokis greenworld | produk greenworld   

Wednesday 16 October 2013


Green Teknologi bukanlah isu baru. Beberapa industri telah mengambil peluang besar ini dengan menerapkan produksi perangkat-perangkat teknologi yang ramah lingkungan, baik produk yang hemat energi, terbuat dari bahan bebas polusi atau bisa didaur ulang, maupun produk dengan tenaga dari sumber daya alam.
Menginjak 2010, teknologi hijau rupanya makin gencar diterapkan olah kalangan industri. Ini bisa dilihat di Consumer Electronics Show di Las Vegas, 7-10 Januari lalu. Pada pameran elektronik internasional terbesar itu, banyak dipamerkan perangkat teknologi hijau dengan inovasi-inovasi baru. Consumer Electronics Association, penyelenggaranya, bahkan membuka satu ruang pameran khusus untuk "green technology". Inilah beberapa perangkat "hijau" yang dipamerkan disana..

Charger Ponsel YoGen
Salah satu perangkat ramah lingkungan yang dipamerkan di CES 2010 ini cukup unik. YoGen Hand Charger, nama perangkat ini, adalah pengisi ulang baterai telepon seluler yang di dalamnya terdapat roda seperti mainan yo-yo. Putaran roda bisa memproduksi sumber energi hingga 5 watt. Untuk mengisi ulang, pengguna tinggal menarik tali untuk memutar roda, seperti memainkan yo-yo. Satu menit tarikan cukup untuk mengisi ulang ponsel. Harga perangkat ini US$ 40 atau sekitar Rp 400 ribu saja.

Charger Tenaga Angin
Zona sustainable planet di CES 2010 menampilkan sejumlah charger dan perangkat kecil lain yang bertenaga surya. Seperti lampu kebun, lampu kilat, dan lentera berkemah. Salah satunya adalah Mini Wiz dari HyMini. Mini Wiz adalah charger baterai AA dengan tenaga angin yang dapat diletakkan di sepeda untuk mengisi ulang.

Charger Tenaga Surya Regen
ReNu Regen merilis sistem pengisian ulang tenaga surya yang didesain untuk rumah. Setiap charger dilengkapi panel surya 6 watt dan bisa diintegrasikan ke baterai dengan colokan USB. Charger ini juga terintegrasi dengan sebuah terminal untuk speaker, sebuah lampu meja LED, serta pengisi ulang untuk iPod.


Charger Tenaga Surya Freeloader
Charger ini didesain dengan dua panel surya kecil dan baterai litium terintegrasi. Seperti charger tenaga matahari lainnya, Freeloader Pro bisa digunakan untuk mengisi ulang ponsel, GPS, kamera digital, camcorder, dan gadget lainnya. Perangkat ini bisa menyesuaikan diri dengan berbagai peranti berbeda yang hendak diisi ulang.Baterai litium pada charger ini butuh waktu delapan jam untuk mendapat tenaga dari panel surya. Namun baterai yang lebih besar juga tersedia, dan mampu memotong waktu pengisian menjadi tiga jam saja. Itu cukup untuk mengisi ulang sebuah iPod hingga pemakaian 28 jam atau 70 jam kekuatan standby sebuah ponsel.

Lampu LED Toshiba E Core
adalah lampu LED dari Toshiba yang hemat energi. Hanya dengan mengkonsumsi listrik 6 watt, perangkat ini menghasilkan cahaya yang terangnya setara dengan 40 watt lampu pijar biasa. Untuk cahaya setara dengan 60 watt, lampu ini mengkonsumsi 8 watt saja. Lampu LED ini juga jauh lebih awet. Umurnya bisa mencapai 40 ribu jam, bandingkan dengan lampu pijar biasa yang hanya 1.000 jam. E Core juga tidak mengandung merkuri, yang membahayakan kesehatan.
Produk iWave Grass Roots
Salah satu booth di CES 2010 ini memperkenalkan sejumlah perangkat terbuat dari bahan-bahan ramah lingkungan, seperti kayu atau bambu, serta bahan-bahan yang bisa didaur ulang, seperti plastik. Salah satu produk yang dipamerkan adalah ponsel dengan casing dari kayu.

Router Hemat Energi Router dualband
buatan TrendNets's ini hanya menyedot energi maksimal 70 persen dibanding router umumnya. Router ini menggunakan teknologi hemat energi berbasis terminal konsumsi energi dan menggunakan adapter energi. Perangkat ini mendapat sertifikasi "Energy Star" karena mampu mengurangi konsumsi energi hingga 30 persen. (Referensi : Tempo)


Hario Bisnis Partner | Hario Business Partner | Peluang Usaha Terbaru | 4jovem | Bisnis 4jovem
Obat Diet Cepat | Obat Pelangsing alami | Obat Jantung Koroner | Obat Stroke herbal
Peluang Usaha Terbaru 2016
Green World Indonesia | MLM Terbaru 2016 | stokis greenworld | produk greenworld   

Monday 14 October 2013


Kalau sebelumnya kita sering membicarakan mengenai penemuan-penemuan teknologi, sedikit melalui tulisan ini saya mengajak sobat semua untuk menengok perkembangan teknologi di indonesia jika dibandingkan dengan India. Tentu anda sudah membaca artikel saya tentang Sixhtsense Technology sebuah penemuan besar yang mengemparkan dunia oleh Pranav Mistry pemuda dari India. Bagaimana India bisa sehebat itu dan bagaimana dengan Indonesia. Sekarang mari kita tengok Problem perkembangan teknologi di Indonesia.

Indonesia..!! siapa pun pemimpinnya, masalah bangsa tetap datang bertubi-tubi. Gonta-ganti pimpinan tetap saja masalah datang silih berganti. Kenyataan ini bisa dilihat secara kasat mata baik melalui media elektronik maupun surat kabar. Bangsa ini masih dihadapkan pada realitas permasalahan bangsa yang sangat besar. Realitas di bidang hukum, budaya korupsi merebak semakin kronis dan sistemik, makelar kasus terbukti merajalela. Pengungkapan kasus tersangka mafia pajak terus dilakukan dan berbagai kasus penyimpangan hukum lainnya, semua benar-benar mengikis kepercayaan rakyat pada kepemimpinan nasional. Akibatnya meskipun proses hukum masih berjalan, timbul kekhawatiran masyarakat bahwa semua itu hanyalah sebuah skenario konspirasi besar. Bahkan pers yang selama ini dianggap sebagai salah satu media yang mengawasi jalannya proses hukum, tercium indikasi ada di dalam skenario tersebut.

Tidak hanya itu realitas permasalahan di bidang pertahanan dan keamanan juga sangat memilukan. Bangsa ini di mata dunia identik dengan raksasa rapuh. Rumah megah bangsa seolah tidak berpagar. Kapal-kapal asing bebas keluar masuk menjarah ikan di perut laut pedalaman. Bahkan negara tetangga tanpa rasa takut memindahkan patok-patok batas negara. Maklum, peralatan perang tentara Indonesia yang ketinggalan jaman.

Sedangkan di bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat, siapapun pemimpinnya angka kemiskinan tinggi, pendidikan dan kesehatan mahal. pengangguran meningkat, anak-anak kekurangan gizi menambah berat beban penderitaan rakyat. Kenyataan lain, kita dihadapkan dengan harga-harga kebutuhan yang melonjak, tarif listrik terus meningkat namun tidak diikuti oleh peningkatan pelayanan, ongkos transportasi mahal, bencana akibat ulah manusia semakin marak, tingkat kecelakaan jalan raya meningkat sebagai akibat buruknya infrastruktur jalan raya, dimana-mana ditemukan jalan rusak. Siapapun gubernurnya, Jakarta tetap macet, bahkan tidak hanya di Jakarta di berbagai daerah selalu dilanda banjir ketika musim hujan tiba, dan berbagai masalah lainnya.

Kenapa itu semua terjadi? tentu jawabannya tidak mudah, banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Namun demikian, ada satu faktor mendasar yang layak untuk disoroti sebagai penyebab itu semua yaitu peran kepemimpinan nasional. Kegagalan para memimpin bangsa ini paling tidak memiliki peran pemicu berbagai masalah yang tidak kunjung selesai. Janji-janji perbaikan semasa kampanye hanya sebuah janji semata. Peran kepemimpinan nasional yang seharusnya berada pada garis depan untuk mengatasi berbagai masalah bangsa ini, justru dihadapkan dengan berbagai permasalahan tersendiri. Tidak mengherankan jika akhirnya masalah-masalah yang membelit bangsa ini jadi bertumpuk dan tidak pernah diselesaikan. Kepemimpinan yang ada hanya sibuk membangun benteng kekuasaan dengan permainan citra. Semua masalah bangsa diselesaikan dengan retorika, iklan di media massa atau membangun karisma di mata masyarakat tanpa ada penyelesaian masalah secara konkret.

Konteks kepemimpinan nasional yang dimaksud tentu tidak hanya menyentuh level kepala negara, wakil kepala negara, menteri, anggota DPR atau gubernur semata namun seluruh komponen bangsa yang memiliki wewenang untuk mengambil kebijakan yang dapat mempengaruhi perbaikan bangsa atau sebaliknya. Jelas bangsa ini tidak membutuhkan pemimpin yang memiliki kekuasaan atau menciptakan kekuasaan, tetapi yang dibutuhkan adalah pemimpin yang mampu menciptakan sebuah sistem, pemimpin nasional yang mengetahui perannya dalam menciptakan sebuah sistem solutif untuk perbaikan bangsa. Lalu pertanyaannya solusi yang bagaimana?

Jika belajar dari pengalaman India, sebuah Negara yang ketika tahun 2001 masih tergolong sebagai negara yang padat penduduknya dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, bahkan tingkat kesejahteraan masih di bawah Indonesia. Namun demikian dengan komitmen yang tinggi pemerintah nasional india untuk mendorong kemajuan dan pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan perbaikan berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegaranya, hasilnya, kini laju perekonomian india meningkat secara signifikan, bahkan india menjadi salah satu raksasa Asia yang diprediksikan akan bersaing dengan dominasi China. IPTEK terbukti meningkatkan perekonomian di India, IPTEK meningkatkan kesejahteraan, IPTEK meningkatkan taraf pendidikan, IPTEK terbukti mampu turut serta memperbaiki berbagai sektor kehidupan.

Bagaimana dengan IPTEK di Indonesia? Berbeda dengan India dan China, perkembangan IPTEK Indonesia memang masih memprihatinkan. Realitas yang memprihatinkan itu bukan dilihat dari prestasi beberapa bidang IPTEK yang telah dicapai selama ini seperti mendapat medali emas pada International Exhibition of Invention New Technique and Product, memperoleh The First Step to Nobel Prize di bidang fisika tingkat SMA, temuan alat pengukur curah hujan oleh LIPI, temuan aplikasi teknologi DNA, temuan bibit padi unggul, temuan vector medan laju percepatan gerakan lempeng tektonik akibat maraknya bencana gempa bumi di Indonesia, rancang bangun pesawat remotely piloted vehicle, memperoleh penghargaan internasional Fellowship L'Oreal-Unesco for Woman in Science dan masih banyak lagi lainnya, terlebih lagi di bidang TI banyak sekali pemuda Indonesia yang telah menghasilkan berbagai macam perangkat lunak buatan dalam negeri, yang memang semua itu perlu disyukuri.

Tetapi keprihatinan itu muncul justru ketika pergerakan dampak perkembangan IPTEK memang tidak segaris lurus dengan penciptaan kesejahteraan masyarakat dalam kerangka kebijakan IPTEK secara nasional.
Pertanyan selanjutnya, apakah IPTEK sebagai satu-satunya solusi permasalahan bangsa? Tentu tidak, bukan IPTEK sebagai satu-satunya solusi, Namun lebih tepatnya adalah IPTEK sebagai salah satu solusi dan sarana. Tapi bagaimana menjadi solusi jika IPTEK tidak diberikan kesempatan di garis depan mengatasi permasalahan bangsa sebagaimana di India, China, singapura atau Malaysia?. Disinilah titik permasalahannya. Kerangka IPTEK yang seharusnya dalam bingkai kesejahteraan masyarakat, terdistorsi karena lemahnya penggerak arah kebijakan IPTEK dalam hal ini kepemimpinan nasional.

Atas dasar hal itu maka diperlukan peran kepemimpinan nasional yang mampu menciptakan sebuah sistem untuk memberikan kesempatan atas kemajuan IPTEK dalam mengatasi permasalahan bangsa. Melalui tulisan  ini akan sedikit saya berikan uraian bagaimana peran kepemimpinan nasional dalam mendukung IPTEK untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan informasi, berlangsung amat cepat dan harus bisa diantisipasi. Kemajuan IPTEK yang amat spektakuler, memaksa semua pihak untuk mampu menguasai dan mengembangkannya. Tanpa kemampuan menguasai dan mengembangkan IPTEK, bangsa Indonesia bukan saja akan ketinggalan dari bangsa-bangsa lain di dunia, tetapi juga bisa menjadi objek eksploitasi secara teknologis oleh bangsa lain. Selain perdagangan, IPTEK merupakan kekuatan utama yang mampu menggerakkan globalisasi. Kemajuan iptek merupakan salah satu indikator dan parameter tinggi-rendahnya peradaban sebuah bangsa.

Di Negara-negara maju peranan IPTEK menjadi perhatian utama dalam menjawab permasalahan pembangunan bangsa dan meningkatan pertumbuhan ekonominya.
Pada negara maju, kebijakan ekonomi dan kebijakan IPTEK semakin terintegrasi dan diselaraskan untuk meningkatkan daya saing nasional. Hal tersebut bertolak belakang dengan yang terjadi pada Indonesia, Indeks daya saing Indonesia menurut global competiveness index (GCI) yang dimuat dalam The Global Competiveness Report 2008--2009 yang diterbitkan oleh World Economic Forum pada tahun 2008, menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat 55 dari 134 negara. Salah satu dari 12 pilar daya saing yang diukur oleh badan ini adalah daya inovasi suatu bangsa, yang menempatkan Indonesia pada urutan ke 47.

Secara spesifik menurut laporan itu, daya inovasi Indonesia terkendala oleh beberapa hal, yaitu:
1. kapasitas inovasi nasional yang masih rendah
2. kolaborasi antara universitas, litbang, dan industri yang masih perlu dibangun
3. penggunaan paten sebagai alat perlindungan hak cipta penemu dan sekaligus alat untuk diseminasi teknologi yang perlu dibangun lebih baik
4. Kendala lain yang penting adalah dukungan pemerintah dalam bentuk pembelian teknologi canggih hasil litbang dalam negeri (government procurement of advanced technology product) yang masih rendah.

Tantangan yang nyata dan serius yang dihadapi oleh kepemimpinan di masa depan ialah tantangan membangun masyarakat berpengetahuan (knowledge society). Membangun masyarakat berpengetahuan adalah membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mempunyai visi dan wawasan IPTEK sebagai bekal untuk menghadapi masa yang akan datang. Tanpa berbekal visi dan wawasan IPTEK, akan sulit bagi bangsa Indonesia untuk bisa survive dalam memasuki era global yang penuh tantangan dan sangat kompetitif itu.

Sebetulnya Indonesia telah memiliki visi IPTEK tahun 2025 yang nampak ideal sesuai dengan cita-cita bangsa yang mengidamkan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Visi IPTEK 2025 menyatakan bahwa IPTEK sebagai kekuatan utama peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban bangsa. Namun sayangnya visi itu sampai saat ini belum menjadi ruh bagi bergeraknya IPTEK di Indonesia.

Fakta-fakta tersebut di atas menunjukkan bahwa untuk meningkatkan IPTEK di Indonesia diperlukan upaya solutif yang komprehensif untuk mewujudkan secara nyata peran-peran kepemimpinan nasional untuk meningkatkan daya saing melalui peningkatan daya inovasi suatu bangsa. Penulis mendefinisikan tiga peran nyata kepemimpinan nasional untuk meningkatkan kemajuan IPTEK dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa, meliputi:

  1. Menciptakan Kebijakan-kebijakan IPTEK yang segaris lurus dengan penciptaan kesejahteraan masyarakat
  2. Pelibatan pihak swasta khususnya anggaran anggaran penelitian dan pengembangan
  3. Merangsang peneliti untuk lebih giat dan aktif melakukan penelitian dan pengembangan IPTEK

Hario Bisnis Partner | Hario Business Partner | Peluang Usaha Terbaru | 4jovem | Bisnis 4jovem
Obat Diet Cepat | Obat Pelangsing alami | Obat Jantung Koroner | Obat Stroke herbal
Peluang Usaha Terbaru 2016
Green World Indonesia | MLM Terbaru 2016 | stokis greenworld | produk greenworld   

Sunday 6 October 2013


Hallucinogenic Warfare 

Researchers once hoped the drugs such as marijuana, LSD and PCP could become chemical weapons that disabled enemy soldiers. U.S. Army volunteers took pot, acid and angel dust at a facility in Edgewood, Md. From 1955 to 1972, although those drugs proved too mellow for weapons use. The National Academy of Sciences conducted a study in 1981 that found no ill effects from the testing, and Dr. James Ketchum published the first insider account of the research in his 2007 book "Chemical Warfare: Secrets Almost Forgotten."


The Army did eventually develop hallucinogenic artillery rounds that could disperse powdered quinuclidinyl benzilate, which left many test subjects in a sleep-like condition for days.

Nerve Gas Spray 

the U.S. Department of Defense to start "Project 112" from 1963 to the early 1970s, Threats of chemical and biological warfare. Part of the effort involved spraying different ships and hundreds of Navy sailors with nerve agents such as sarin and VX, in order to test the effectiveness of decontamination procedures and safety measures at the time. The Pentagon revealed the details of the Project Shipboard Hazard and Defense (SHAD) project in 2002, and the Veterans Administration began studying possible health effects among sailors who participated in SHAD. This was just one of many chemical warfare experiments conducted by the U.S. military.

Build Your Inner Armor 

Perhaps super soldiers may not be far off after all, if efforts such as DARPA's "Inner Armor" project find success. Consider efforts to give humans the extreme abilities of some animals, such as the high-altitude conditioning of the bar-headed Goose that has been known to crash into jet aircraft at more than 34,000 feet. Scientists are also eying the Steller sea lion, which redirects blood flow away from non-critical organs during deep sea divesand reduces oxygen demand. "I do not accept that our soldiers cannot physically outperform the enemy on his home turf," said Dr. Michael Callahan, who heads the project at DARPA's Defense Sciences Office, during a 2007 presentation. The goal is to make soldiers "kill-proof" against all sorts of conditions, including infectious diseases, chemical, biological and radioactive weapons, temperature and altitude extremes, and harsh natural environments. Sounds like a certain mutant superhero.
Hario Bisnis Partner | Hario Business Partner | Peluang Usaha Terbaru | 4jovem | Bisnis 4jovem
Obat Diet Cepat | Obat Pelangsing alami | Obat Jantung Koroner | Obat Stroke herbal
Peluang Usaha Terbaru 2016
Green World Indonesia | MLM Terbaru 2016 | stokis greenworld | produk greenworld   

Wednesday 2 October 2013


Aplikasi ini disebut oleh para penemunya The Cry Translator. Aplikasi ini telah dipatenkan oleh Biloop Technologic, S.L. Aplikasi baru ini mampu menerjemahkan tangisan bayi dalam bahasa orang dewasa. Sehingga para orang tua atau pengasuh bayi mengetahui apakah sang bayi memerlukan makanan, minuman atau yang lain. Aplikasi ini bisa di install di iPhone, handphone atau gadget anda yang lain.


Setelah 10 menit menangis, Alarm gadget anda akan berbunyi dan The cry translator akan mengindikasikan beberapa icon membaca keluhan atau keinginan bayi apakah si bayi lapar, capek, ngantuk, bosen, tidur, stress atau keadaan-keadaan lainnya yang menunjukkan bayi dalam keadaan tidak nyaman sehingga ia menangis.

Para saintis menemukan bahwa pitch dan frekuensi tangisan bayi bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang diderita bayi dan bahkan indikasi resiko kematian bayi, ini sejalan dengan hasil penelitian para saintis tahun-tahun sebelumnya yang di publikasikan dalam jurnal “journal Mental Retardation and Developmental Disabilities” tahun 2005.

Penelitian lain terbaru menunjukkan tangisan bayi yang baru lahir berbeda-beda pitch dan frekuensinya yang dipengaruhi oleh jenis bahasa orang tua masing-masing. Misalnya ada penelitian para saintis yang menemukan bahwa tangisan bayi orang perancis yang baru lahir memiliki pola melodi naik, pitch suaranya meningkat seacara perlahan dari awal hingga akhir. Sedangkan bayi german yang baru lahir memiliki pola melodi menurun dan ini konsisten terjadi dengan bayi –bayi dari beberapa Negara lain yang memiliki karakteristik tangisan masing-masing.

Para saintis menyebutkan bahwa tangisan bayi memiliki arti tertentu yang ingin di komunikasikan oleh bayi yang sering tidak diketahui oleh orang tua atau pengasuhnya. Semua bayi memiliki bentuk tangisan yang berbeda jika diamati secara mendalam. Logikanya jika anda memiliki 10 bayi dan secara kebetulan semua menangis bersamaan, apakah artinya semuanya memiliki keluhan yang sama, misalnya lapar? Tentu jawabannya tidak.

The cry translator mendeteksi variasi tangisan dari pitch tone suara tangisan, frekuensi yang dibuat dalam bentuk pola tangisan dalam bentuk mini database. Perusahaan pembuat menegaskan bahwa teknologi ini ditujukan untuk mengkomunikasikan kemauan atau keluhan bayi kepada orang tua atau pengasuhnya, jadi tidak berfungsi sebagai analisis medis dokter. Kita tunggu saja kapan aplikasi masuk di Indonesia dan apakah teknologinya bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. (LS)
Hario Bisnis Partner | Hario Business Partner | Peluang Usaha Terbaru | 4jovem | Bisnis 4jovem
Obat Diet Cepat | Obat Pelangsing alami | Obat Jantung Koroner | Obat Stroke herbal
Peluang Usaha Terbaru 2016
Green World Indonesia | MLM Terbaru 2016 | stokis greenworld | produk greenworld